Sabtu, 17 November 2012

Profil PG Djatiroto


1.     Sejarah Berdirinya Pabrik Gula Djatiroto

Sejak didirikan hingga sekarang Pabrik Gula Djatiroto mengalami beberapa kali perubahan bentuk perusahaan dalam status kepemilikan / penguasaan. Pabrik Gula Djatiroto tergabung dalam PT. Perkebunan Nusantara XI (Persero) yang merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang mengelola 17 Pabrik Gula di mana Pabrik Gula Djatiroto merupakan Pabrik Gula terbesar, baik dari kapasitas giling maupun luas areal kerjanya. 

Diawali Tahun 1884 : Rencana pembangunan Pabrik Gula dan seterusnya.
Tahun 1901 : Pelaksanaan babat hutan.
Tahun 1905 : Pembangunan Pabrik Gula.
Tahun 1910 : Mulai melaksanakan giling.
Tahun 1912  : Peningkatan kapasitas giling menjadi 2400 TTH, dan pada tahun tersebut   terjadi pergantian nama dari Pabrik Gula Ranupakis menjadi Pabrik Gula Djatiroto.
Tahun 1972 : Melaksanakan rehabilitasi I.
Tahun 1978 : Selesai rehabilitasi I, kapasitas giling menjadi 4800 TTH.
Tahun 1989 : Selesai rehabilitasi II, kapasitas giling menjadi 6000 TTH. 52
Selanjutnya setiap tahun selalu diadakan inovasi peralatan proses / pabrik untuk peningkatan kapasitas giling maupun efisiensi perusahaan, sehingga pada tahun 1996 pemantapan kapasitas giling menjadi 7000 TTH. Hingga tahun 2007 Pabrik Gula Djatiroto terus berbenah diri.

2.      Visi dan Misi PG Djatiroto

Visi : Menjadi penyangga yang tangguh bagi kelangsungan hidup PTPN XI (Persero).
Misi :
·         Memaksimalkan produktivitas lahan HGU.
·         Menjadikan petani sebagai akselerator produksi.
·         Memaksimalkan efektivitas dan efisiensi pabrik.
·         Memantapkan cost effectiveness.
·         Memberdayakan lingkungan dan masyarakat guna mendukung keberadaan Pabrik  Gula Djatiroto.

3.     Profil Pabrik Gula Djatiroto

3.1.   Areal Perkebunan

a. Luas Baku
·         Untuk tanaman tebu Sawah   : 4.511 Ha
Tegal     : 1.557 Ha
Jumlah  : 6.068 Ha
·         Emplasment 1.079 Ha
Jumlah Keseluruhan 7.147 Ha
b. Total Areal (TR) di wilayah kabupaten Lumajang
·         Tebu rakyat : 12.000 Ha
·         Masuk ke Pabrik Gula Djatiroto : 5.000 Ha
·         Masuk ke Pabrik Gula lain : 7.000 Ha

3.2.                     Proses Pengolahan

Teknologi pengolahan tebu menjadi gula kristal melalui beberapa tahapan proses, yaitu :
a.       Ekstraksi Nira, dengan menggunakan 5 unit alat pemerah (gilingan), di mana akan dihasilkan ampas dan nira merah.
b.      Pemurnian, dengan sistem sulfitasi alkalis, di mana akan dihasilkan kotoran (blotong) dan nira jernih. 
c.       Penguapan, untuk memisahkan air nira jernih menjadi nira kental.
d.      Kristalisasai, proses lanjut penguapan nira mentah sampai diperoleh kristal gula.
e.       Penyelesaian, untuk memisahkan gula dalam bentuk kristal dengan larutannya (tetes).
f.       Hasil Samping, tetes, (Hasil samping proses pemurnian) : langsung diproses lebih lanjut di PASA Djatiroto menjadi alkohol, spiritus dan vinase.


3.3.   Uraian Struktur Organisasi 

a.       Bagian Pabrikasi : Mengelola dan mengoperasikan sumber daya proses pengolahan gula agar mencapai sasaran perusahaan secara efektif dan efisien.
b.      Bagian Instalasi : Mengelola serta mengoperasikan sumber daya pabrik sesuai permintaan bagian pabrikasi guna memcapai sasaran perusahaan dalam bagiannya secara efektif dan efisien.
c.       Bagian Tanaman : Mengelola sumberdaya produksi pertanian yang meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan dan sasaran usaha tani untuk mendapatkan bahan baku tebu sesuai sasaran jumlah dan kualitas yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
d.      Bagian Administrasi Keuangan dan Umum : Melaksanakan tugas di bagian administrasi keuangan dan umum sesuai kebijakan administrator dan mengadakan pengelolaan administrasi keuangan, akuntansi dan anggaran serta tugas-tugas urusan umum/personalia dan tenaga kerja yang mengelola sumber daya manusia termasuk pengamanan dan keamanan.

3.4.   Tenaga Kerja

a. Karyawan Pabrik Gula Djatiroto = 2.721 orang
b. Tenaga tanam = 5.000 orang
c. Tenaga tebang = 6.000 orang
d. Sopir-kernet truk = 700 orang  
Total = 14.421 orang

3.5.                     Strategi Dan Kebijakan Usaha

Dalam upaya mewujudkan misi perusahaan, manajemen menetapkan strategi korporat, strategi bisnis serta kebijakan usaha sebagai berikut :
a.       Strategi Korporat 
Dalam upaya mencapai target dan sasaran kinerja perusahaan, strategi korporat yang dipilih adalah : kombinasi stabilitas dan pertumbuhan dengan memantapkan usaha pokok dan bukan usaha pokok yang menguntungkan. 

b.      Strategi Bisnis 
·         Memantapkan usaha pokok melalui peningkatan produktivitas dan overall cost leadership untuk memperoleh harga pokok produksi kompetitif dan menghasilkan produk dengan mutu sesuai permintaan pasar 
·         Aliansi usaha untuk meningkatkan kinerja usaha pokok dan mengembangkan usaha pendukung secara selektif
·         Mengembangkan sumber energi alternatif yang bersumber dari lingkungan industri sendiri 

c.       Kebijakan Usaha 
Untuk mendukung keberhasilan strategi yang dipilih, kebijakan yang ditempuh manajemen mencakup : 
·       Menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance dan code of conduct di semua direktorat/bidang/unit usaha 
·       Meningkatkan produktivitas
Mengembangkan kemampuan sumber daya manusia 
·       Meningkatkan efektivitas dan efisiensi sumber daya 
·       Meningkatkan dan menjaga mutu 
·       Mengembangkan dan memperluas penjualan 
·       Meningkatkan built – in control dan early warning system.

4.     Budaya Perusahaan

Sama halnya dengan perusahaan lain, PG Djatiroto juga mempunyai budaya perusahaan yang menjadi landasan untuk memajukan kualitas dan kuantitas perusahaan. Budaya perusahaan perusahaan ini mencakup tigal hal umum, yaitu :
a.       Sukses merupakan hasil kerjasama yang didukung prakarsa perseorangan. Dalam mencapai kesuksesan, perusahaan sangat membutuhkan partisipasi setiap karyawan dalam inovasi dan perkembangan perusahaan.
b.      Senantiasa berorentasi pada pertumbuhan dengan menciptakan dan memanfaatkan peluang. Artinya, perusahaan membutuhkan keakurasian dari setiap perhitungan peluang yang ada meskipun peluang tersebut sangat kecil.
c.       Mutu melandasi setiap perilaku. Sama seperti perusahaan lain yang bergerak di bidang manufaktur, mutu merupakan hal terpenting untuk menarik dan mempertahankan konsumen yang merupakan investasi masa depan. Selain mutu dari hasil produksi, perusahaan juga memperhatikan mutu para karyawan supaya dapat menerapkan setiap program dari perusahaan dengan baik.

5.     Analisis Tentang Kompetensi Inti yang Harus Dimiliki oleh Karyawan Mengenai Budaya Perusahaan

Dalam menerapkan Budaya Perusahaan, dibutuhkan karyawan yang mempunyai mutu dan  integritas tinggi untuk menunjang kualitas dan kuantitas perusahaan. Sebagai salah satu perusahaan besar dan masuk dalam lingkup BUMN, PG Djatiroto mempunyai standar kompetensi inti mengenai karyawan – karyawan yang bekerja di perusahaan ini. Standar – standar tersebut antara lain :
a.         Setiap karyawan harus memiliki pengalaman kerja di bidangnya masing – masing. Hal ini diartikan agar setelah karyawan tersebut mulai bekerja di perusahaan ini dapat langsung beradaptasi dengan linkungan kerja sehingga dapat menunjukkan kinerja terbaiknya. Selain itu, setiap karyawan harus dapat bekerjasama sesama karyawan.
b.         Setiap karyawan diharapkan mempunyai ketrampilan masing – masing. Ketrampilan ini ditentukan dengan jenjang pendidikan masing-masing karyawan.
c.         Karyawan diharapkan mampu untuk menjalin hubungan industrial, di mana karyawan dan manajemen menjalin hubungan tersebut secara serasi, mantap dan dinamis. Hal ini bertujuan untuk menciptakan suasana harmonis di lingkungan kerja.
Standar – standar tersebut tidak lain bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan serta produktivitas karyawan itu sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar